Saturday 11 November 2017

Metil Jingga Indikator Forex


LAPORAN KIMIA dasar PENGENALAN Indikator I ndikator merupakan senyawa Asam atau basa lemah Organik, Yang memiliki molekul tak terionisasi dan molekul terionisasi, Yang ditunjukkan Dalam perbedaan Warna. Berdasarkan Hasil percobaan dapat di ketahui bahwa Telah terjadi reaksi pada Indikator yang Telah ditambahkan 2 Tetes HCl yang bersifat Asam dan 3 Tetes NaOH yang bersifat Basa. Indikator fenolftaleina yang di tambahkan HCl berwarna Bening Tidak berubah atau tetap seperti Warna Awal, sedangkan pada Warna ungu pekat merupakan Hasil dari penambahan NaOH. Warna menjadi Bening kembali ketika ada penambahan dari HCl dan NaOH. Pada Indikator Merah metil berubah menjadi Merah pekat Saat ditambahkan HCl dan berubah Lagi menjadi Warna kuning dengan menambahkan NaOH, Warna kembali menjadi Merah pekat akibat adanya penambahan dari kedua larutan yaitu HCl dan NaOH. Indikator yang ke 3 yaitu Indikator metil Merah yang berubah Warna menjadi Jingga Tua setelah ditambahkan HCl dan Warna ungu akibat penambahan dari larutan NaOH. Warna berubah menjadi kuning ketika ada penambahan dari HCl dan NaOH. Untuk Indikator yang ke 4 yaitu Indikator metil arancio yang berubah menjadi Merah muda ketika ada penambahan dari larutan HCl dan Warna kuning merupakan diakibatkan adanya penambahan NaOH. Warna Merah muda sebagai akibat dari campuran HCl dan NaOH yang ditambahkan pada Indikator metil arancio. Dari percobaan yang Telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Indikator Adalah senyawa Asam basa lemah organik yang memiliki keadaan molekul tak terionisasi yang ditunjukkan dengan perubahan Warna. 2. Indikator Harus Lebih lemah dari Asam atau basa Analit, jumlah Indikator Yang ditambahkan Harus Jauh Lebih kecil dibandingkan Con una quantità Analit, Indikator Harus Jelas warnanya. 3. Indikator yang digunakan Dalam percobaan ini Adalah metil Merah, fenolftaleina dan metil Jingga. 4. Keuntungan dari Indikator Adalah mempunyai Batas Titik Akhir Jelas titrasi Sangat. 5. Larutan asam dapat menetralisir sifat basa dan sebaliknya, sehingga Indikator mengalami perubahan Warna. Perubahan Warna pada Indikator Juga tergantung sifat Asam atau basa pada larutan. 6. Perubahan Warna Indikator Jingga metil Adalah dari Warna Merah berubah menjadi Warna Jingga yang mana Fascia pHnya dari 3,1 sampai 4,4. Pada indiktor Merah metil perubahan Warna Warna dari Merah menjadi Warna kuning dan Fascia pHnya dari 4,2 sampai 6,2. Indikator PP perubahan Warna dari Tidak berwarna menjadi wrna ungu dan Fascia pHnya dari 8,0 sampai 9,8. Giorno, R. A. Jr e A. L. Underwood, 1998. Kimia Analisa Kuantitatif. Edisi revisi, Tejemahan R. Soendoro dkk. Penerbit Erlangga. Jakarta Dicky, d. p. Laboratorium 2012. Pengenalan alat-ALAT. dsikreatif. blogspot Jurusan Kimia FMIPA IPB. 2000. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Bogor Gunawan, Adi. 1998. Tangkas Kimia. Kartika. Surabaya. Dimohon kepada semuanya yang mengambil dati di blog saya diharap mencantumkan nama blog pada Daftar Pustaka. Hargai Hasil orang lain Jangan Copas Asal. Karena blog ini mempunyai hak cipta. a. Indicatore Larutan Asam-Basa merupakan senyawa Kimia yang dapat berubah Warna sesuai dengan perubahan pH. Sifat Inilah yang dimanfaatkan Indicatore Asam - Basa Larutan untuk menentukan nilai pH Suatu larutan. Perubahan Warna dari larutan indicatore memiliki Fascia di pH tertentu. Rentang pH disebut Juga trayek pH . Bagaimana cara menentukan nilai pH pada Suatu larutan Mula Mula-, Suatu larutan indicatore Un diteteskan pada larutan Yang diukur Akan (campione), larutan ITU akan berubah warna. Perubahan Warna ini dicocokkan dengan trayek pH, barulah diperoleh perkiraan nilai pH yang Pasti, Tiga digunakan Jenis indicatore larutan atau lebih. Lakukanlah cara yang sama indicatore pada larutan lain. Perhatikan tabel trayek indicatore di pH beberapa larutan berikut ini: Larutan Indikator Trayek pH Perubahan Warna Metil Ungu Metil kuning Metil Jingga Brom kresol Hijau Metil Merah Bromtimol Biru Fenolftalein Alzarin kuning 0,5 1,5 2,0 3,0 3,1 4,4 3,8 5,4 4,2 6,3 6,0 7,6 8,0 9,6 10,1 12,0 Kuning Ungu Merah Kuning Merah Kuning Kuning Biru Biru Merah Kuning Kuning Tidak berwarna - Merah Tidak berwarna 8211 Ungu Jingga metil Adalah salah Satu Indikator yang Banyak digunakan Dalam titrasi. Pada larutan yang bersifat Basa, Jingga metil berwarna kuning dan strukturnya Adalah: Sekarang, eun mungkin berfikir bahwa ketika anda menambahkan Asam, ioni idrogeno akan ditangkap Oleh yang bermuatan negatif oksigen. Itulah Tempat yang Jelas memulainya untuk. Tidak begitu Pada faktanya, ioni idrogeno tertarik pada salah Satu ioni di azoto pada Ikatan rangkap azoto azoto untuk memberikan struktur yang dapat dituliskan seperti berikut ini: Anda memiliki kesetimbangan yang sama Antara dua bentuk Jingga metil seperti pada Kasus Lakmus tetapi warnanya Berbeda. Anda sebaiknya mencari sendiri kenapa terjadi perubahan Warna ketika anda menambahkan asam atau Basa. Penjelasannya Identik dengan Kasus Lakmus bedanya Adalah Warna. Pada Kasus Jingga metil, pada setengah Tingkat dimana campuran Merah dan kuning menghasilkan Warna Jingga terjadi pada pH 3,7 mendekati netral. Ini Akan diekplorasi dengan Lebih lanjut pada bagian bawah Halaman. Fenolftalein Adalah Indikator titrasi di Più yang Sering digunakan, dan fenolftalein ini merupakan bentuk Asam lemah di Più. Pada Kasus ini, Asam lemah Tidak berwarna dan ionico-nya berwarna merah muda Terang. Penambahan ioni idrogeno berlebih menggeser posisi kesetimbangan ke arah kiri, dan mengubah Indikator menjadi tak berwarna. Penambahan ioni hidroksida menghilangkan ioni idrogeno dari kesetimbangan yang mengarah ke Kanan untuk menggantikannya mengubah Indikator menjadi merah muda. Setengah Tingkat terjadi pada pH 9.3. Karena pencampuran Warna Merah muda dan tak berwarna menghasilkan Warna Merah muda yang pucat, Hal ini untuk Sulit mendeteksinya dengan akurat Untuk pengetesan senyawa bersifat Asam atau basa dapat dilakukan dengan menggunakan Indikator. Indikator Adalah Suatu Zat, Yang warnanya Berbeda-Beda sesuai dengan konsentrasi ionico-Idrogeno. Indikator umumnya merupakan Suatu asamatau basa Organik lemah, Yang dipakai Dalam larutan yang Sangat encer. Asam atau Basa Indikator yang Tidak terdisosiasi mempunyai Warna yang Berbeda dengan Hasil disosiasinya, sehingga memudahkan praktikan Dalam menentukan apakah larutan tersebut bersifat Asam atau bersifat Basa. Tabel 3. Indikator yang ada di Dalam Laboratorium

No comments:

Post a Comment